an euphoria as an end, and it's not after death.

kurang dari semenit yang lalu aku ada di sana, di posisi yang sama dengannya saat ini.kini setelah aku bergerak sekian sentimeter dari sana, semuanya belum berubah. aku masih bisa merasakan apa yang dirasakannya. aku bisa merasakan desakan udara di paru-paruku yang siap membuncah keluar meledakkan sistem pernafasanku.
kuusap mataku dengan kasar, lagi dan lagi mencoba menyadarkan diriku sendiri dari semua ini dengan anggapan bahwa waktu itu, di sana, aku terjebak dalam sebuah mimpi buruk dan berharap sesegera mungkin bisa membuka mataku dan menyeruak ke udara bebas di sekelilingku.alam bawah sadarku berontak.jantungku mendentumkan genderang perang.aliran darahku menuntut penyerangan.jiwaku terdekap dalam ikatan maut. tepat saat itu, sebuah suara mendesis di telingaku ia berkata "kau siap pergi?"
aku menjawab "tidak, ya, tidak.... ya... aku tidak tahu"
"baiklah kubiarkan kau tinggal"
dan aku membuka mataku, terbangun dari mimpi buruk. tersentak oleh aliran darahku sendiri. dan terkagum akan detak jantung yang kembali hidup untukku. dan semua itu terjadi sangat cepat, kurang dari semenit.
aku merasa kebal. nafasku memburu. tenggorokanku panas. terlalu banyak udara masuk ke paru-paruku, seperti yang kubilang, paru-paruku bisa saja meledak saat itu.
mataku membelalak menyentuh setiap sudut ruangan. kutatap seorang gadis dengan ruam-ruam ungu di tubuhnya. ia kejang, menggeliat, terikat di atas ranjang.
dan aku sadar, seperti itulah aku, sekian detik yang lalu.kupicingkan mataku, kupandangi dengan ngeri keadaannya saat itu. ia mengusap wajahnya dengan kasar, nyaris tampak seperti hendak menampar wajahnya sendiri.dan aku merasa aku harus dan pantas berterima kasih atas semua ini. atas semua detakan jantung yang sempat kusesali sebelumnya. aliran darah ini, menghidupkan aku. dan aku berterima kasih atas Dia yang telah menghidupkan aku. Dia adalah sosok yang belum kuketahui seperti apa dan ada di mana. yang kuyakin akan kutemui suatui hari nanti, tapi kumau bukan saat ini. euphoria ini akan berlangsung lebih lama dari yang kukira, dan kumau ini berlangsung selamanya, setidaknya sampai aku bertemu denganNya, untuk kedua kalinya.
atas nama rasa terima kasih, kumohon jangan hentikan euphoria ini, tapi berikanlah sebuah euphoria lainnya pada gadis itu, gadis yang masih menggeliat tersiksa, yang menatap lemah saat dipertanyakan ajalnya.
dan sungguh, aku malu untuk mengakui kesalahanku yang pernah menganggap euphoria itu akan datang dari sosok kematian. karena aku tahu semua ini datang dari Dia, yang masih menghendaki keberadaanku. dialah pemilik semua hidup, dialah penjaga semua kehidupan, dan dialah yang akan memanggilmu kembali suatu hari nanti, dan semua akan menemukan akhirnya. toh semua cerita memiliki akhir dan awal. bukan sebuah akhir yang indah jika terlalu dipaksakan. dan jangan pernah paksa kematianmu untuk datang lebih cepat, percayalah, kau akan menyesali itu. sungguh akan menyesal.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

press PLAY!

other posts...

want to know something?

Foto Saya
Bernadetha Amanda
I know English, a little French, and I do speak Ngoko and a few Krama (Javanese language has three kinds of hierarchical language, they're two of them) at home, well, mostly. I'm a big fan of Javanese literature, traditional art, music, theatrical performances, and books but I got this lack of time and chance to do all that stuff... yeah THROW A CONFETTI. (and yeah, feel free to drop some comments... BISOUS :*)
Lihat profil lengkapku

now, count!

free hit counter

followers

Pages