waiting and waiting

Tuhan tahu. aku tahu. kalau aku benci menunggu.
Kalian tahu. aku tahu. kalau kesabaran itu ada batasnya.
tapi siapa yang tahu dimana batasnya?

ya... semua orang mau menunggu.
mau tidak mau pasti dengan kesabaran.

tapi kalau sudah muak? bagaimana cara menyelesaikannya?
seperti aku yang sudah muak menunggu.
aku muak. aku lelah. selalu menjadi orang yang menunggu, bukan yang ditunggu
kalau selalu aku yang menunggu, kapan yang lain belajar menunggu?
kalau yang lain selalu ditunggu... apa aku masih punya kesempatan untuk menjadi yang ditunggu?
katanya, semua tergantung pada seberapa peka mereka yang ditunggu. kalau mereka sama sekali tak peka, yang menunggu akan tetap menjadi penunggu, menanti kapan, menanti alasan, kenapa waktu menjadi begitu murah dan begitu mudah diobral atas dasar yang tak jelas.

tapi yang perlu diketahui, yang dimaksud menunggu dan ditunggu di sini bukanlah menunggu dan ditunggu secara harafiah.
ya... bisa ditebak apa yang dimaksud.
menunggu orang lain BERTINDAK.
menunggu orang lain BICARA.
menunggu orang lain MENGAKU.
menunggu orang lain SADAR.
menunggu dan menunggu lainnya, sampai kau muak menyebutkannya.
tapi kalau sampai yang dimaksud belum juga sadar, ya... anggap saja bukan salah kita yang menunggu, tapi salah mereka yang ditunggu. karena tak selamanya mereka yang ditunggu benar, dan kita yang menunggu seolah bawahan, rendahan yang siap disalahkan, karena perintah menunggu ada di bahu kita.
memang agak sedikit berlebihan. tapi bukan salah kita kalau menuntut sebuah pengertian dan kepekaan LEBIH darinya yang diharap mengerti maksdu dari setiap kata yang diucapkan di sini.
ya... seperti yang dikatakan orang-orang,
semua tergantung pada kepekaan... pada kepekaan. kalau belum cukup peka, ya terima saja...
sampai muak.
sampai emosi meluap.
karena orang yang tak peka, pasti menjadi ingin menang sendiri, meningkat dan menjadi egois, sampai akhirnya menganggap semua yang dilakukan adalah benar, dan hanya benar, tak peduli apa yang ada di pikiran orang lain (narsisme berdampak buruk pada mental, ya. seharusnya kita tahu itu sejak dulu.)

jadi semuanya tergantung pada kita, apakah mau tetap menunggu atau tidak.
kalau aku, tidak lagi.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

press PLAY!

other posts...

want to know something?

Foto Saya
Bernadetha Amanda
I know English, a little French, and I do speak Ngoko and a few Krama (Javanese language has three kinds of hierarchical language, they're two of them) at home, well, mostly. I'm a big fan of Javanese literature, traditional art, music, theatrical performances, and books but I got this lack of time and chance to do all that stuff... yeah THROW A CONFETTI. (and yeah, feel free to drop some comments... BISOUS :*)
Lihat profil lengkapku

now, count!

free hit counter

followers

Pages