these are the reasons why I'm crying, and honestly, I'm not an expert

1. tenggorokan saya rasanya panas sekarang. saya serius. sepertinya udara baru saja meledak di dalam sini, membentuk percikan api sempurna yang mambakar diam-diam. saya baru saja manangis (lagi), entah terharu, atau sekadar ingin menangis saja, menghabiskan waktu dengan kegiatan tidak penting sambil merunut ke belakang. salah apa yang sudah saya buat, apa yang membuat saya merasa bodoh, apa yang membuat saya tertawa, apa yang membuat saya menggeram, apa yang membuat saya gusar, apa yang membuat saya sesenggukan, apa yang membuat saya rindu, apa yang membuat saya jijik, bahkan pada diri saya sendiri sekalipun, apa yang membuat saya menjadi salah, apa yang membuat saya merasa bersalah, apa yang membuat saya tertekan, apa yang membuat saya peduli, apa yang membuat saya sedih, menangis, mengais waktu, mencoba menarik mundur segalanya, berusaha mengulang segalanya, apapun itu, sehingga hari ini, tidak harus menjadi hari ini, bisa menjadi hari lain, hari Kamis yang bukan seperti ini, atau hari kemarin yang tidak seperti kemarin. atau kesalahan yang semestinya tidak terjadi. rasa yang semestinya memang tidak ada, kecuali saya memang tidak benar, kecuali saya ini salah, kecuali saya tidak normal, tidak seperti apa adanya. memiliki esensi bahwa saya menyukai pria yang tidak mestinya saya sukai. hanya karena dia pria yang tidak mestinya ada di sana. bukan dia.


2. saya dirongrong masalah itu setiap malam. mempertanyakan semua hal yang tidak perlu dipertanyakan. kenala malam harus gelap dan pagi harus terang. kenapa hujan selalu turun setiap saya tidak butuh. kenapa matahari selalu muncul ketika saya butuh hujan. kenapa selalu ada panas sebelum hujan, dan kenapa selalu ada lembab setelah hujan.
kenapa saya merasa aneh?
sesak?
lelah?
bosan?
"manusia yang berani mati adalah manusia yang sudah paham cara main hidup, dan bosan karena menganggap hidup ini terlalu mudah. bukan karena mereka tidak sanggup. mereka yang mati karena tidak sanggup adalah tolol..." dan saya tidak ingin disebut tolol.

3. saya lelah berbohong pada diri sendiri.
"I'm an expert on crying... saking seringnya gue nangis. habisin sekarang, jadi nanti kalo lo inget lagi, lo gak akan nangis (:"
simple. saya berbohong. saya hanya berusaha membuat kamu tenang. membuat kamu merasa tidak lemah. kamu tahu?
ketika seorang teman merasa lemah, kamu harus kuat. berpura-pura kuat sekalipun. entah pengakuan tolol apa ini, tapi saya hanya ingin jujur. saya bohong. saya bukan expert. saya masih menangis setiap malam, dan tololnya saya tidak pernah bisa menyelesaikannya, dan kembali merasa sesak setiap kali ingat apapun yang membuat saya menangis. menangisi rasa kehilangan setiap waktu, padahal kehilangan itu sudah berwaktu-waktu lalu terlewat. bekasnya terlalu dalam. sangat dalam. saya tidak bisa lupa. tidak bisa bertahan untuk membendung tangis yang mestinya diselesaikan berpuluh bahkan beribu-ribu jam yang lalu.

4. ini hanya sekumpulan perasaan yang membuat saya merasa dingin. yang membuat saya gerah setiap kali ingat. sekumpulan rasa bersalah yang membuat saya sukses menangis sembunyi-sembunyi di balik bantal di malam hari, atau di depan laptop ketika rumah sedang kosong. tidak ada yang tahu.
tidak ada yang tahu saya menangis sebanyak ini kecuali seorang teman yang biasa menerima saya yang cengeng setiap kali saya mengirim sms.
"geografi gue ancur..."
"gue udah get over dari dia..."
"sejarah sudah membuat lo sinting apa belom?"
saya hanya mengirim semua itu ketika ingin lupa bahwa saya berniat untuk menangis. dan sayangnya, tololnya, saya mengirim itu setiap hari. setiap kali. setiap waktu. bisa ditebak berapa banyak saya sobbing karena menangis, dan berapa kuat saya mencoba untuk menahannya. terimakasih karena kamu tidak pernah terlihat lelah. meskipun saya sebenarnya tidak aham berapa kali kamu mendengus setiap kali sms itu sampai. tapi saya bersyukur ada teman seperti kamu. dan saya bersyukur masih ada manusia seperti kamu yang bisa membuat saya merasa baik-baik saja, walaupun keadaan tidak sebaik itu.

5. saya lelah berpura-pura. berpura-pura baik saja. seolah saya memang sebaik itu. berpura-pura ini membosankan, dan saya tidak pernah bisa menghindar dari berpura-pura. entah kenapa. hanya tidak ingin semua orang tahu. bahwa di dalam sini sebenarnya saya rusak.
iya, serusak itu.

benar-benar rusak.
sobbing to sleep.
ketika saya terbangun, entah masalah apa lagi yang akan lewat.
saya bilang get over, tapi saya tidak bisa.
tolol.
sialan.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

press PLAY!

other posts...

want to know something?

Foto Saya
Bernadetha Amanda
I know English, a little French, and I do speak Ngoko and a few Krama (Javanese language has three kinds of hierarchical language, they're two of them) at home, well, mostly. I'm a big fan of Javanese literature, traditional art, music, theatrical performances, and books but I got this lack of time and chance to do all that stuff... yeah THROW A CONFETTI. (and yeah, feel free to drop some comments... BISOUS :*)
Lihat profil lengkapku

now, count!

free hit counter

followers

Pages