rasanya sudah lama tidak bicara... ngobrol, dalam satu tatap muka.
lama sekali...
hampir dalam waktu panjang itu saya kehilangan kesempatan untuk bercerita.
sangat banyak cerita yang terlewat, yang mungkin dia lewatkan, yang juga saya lewatkan.
terlalu banyak...
terlalu panjang...
terlalu... saya rindu semua esensi itu
ketika saya merasa ada seseorang yang mendengarkan, ada seseorang yang paham, ketika ada seseorang yang memperingan usaha saya untuk menenangkan diri sendiri dan berhenti melukai diri dalam elegi kesedihan, seperti ingin bunuh diri.
redakan semua esensi itu, sadar, sekarang saya sudah hampir sedemikian jauh dari keadaan nyaman itu. sudah terpelanting sekeras ini, dan rasanya sulit untuk menerima semua dengan legowo...
waktu-waktu kemarin sia-sia.
saya harus realistis
ternyata menjadi realistis lebih sulit daripada menjadi legowo
apa bedanya realistis dan legowo?
beda... jauh berbeda...
dan saya belum bisa melakukan keduanya.
0 komentar:
Posting Komentar