setidaknya... untuk meminta

oh, jadi ini rasanya...

rasanya tidak memiliki siapapun untuk bicara, untuk menangis, untuk pura-pura bahagia karena dia bahagia, pura-pura kuat ketika dia lemah, untuk teman berpikir, untuk berkata
"saya lelah"
"saya bosan"
"saya bingung"
"galau gue..."
"gue stress..."
ketika tidak ada satu pihakpun yang bisa disalahkan, saya hanya bisa menyalahkan diri sendiri, kenapa saya tidak bisa membuat ego saya berlari lebih cepat daripada waktu, daripada angin yang menggelitik sunyi, daripada surga yang berhenti bersuara, daripada pertanyaan yang bergulir tanpa terjawab,
dari pada kehendak orang lain yang lebih rakus.
tahu diri
tahu waktu
tahu keadaan
katanya begitu...

dan ini yang terjadi pada saya karena tahu diri, waktu, keadaan...
menyerah, kalah, diam
tidak tahu harus berbuat apa
kalah tanpa egoisme, kalah demi orang lain
kalah, selamanya kalah.

dan saya terpendam sunyi dalam tembok dingin berwarna merah jambu, merengek sedih dalam keputusasaan... kenapa saya tidak bisa berbuat demikian?
memiliki wajah untuk melawan dan kehendak untuk bertindak
setidaknya... untuk meminta.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

press PLAY!

other posts...

want to know something?

Foto Saya
Bernadetha Amanda
I know English, a little French, and I do speak Ngoko and a few Krama (Javanese language has three kinds of hierarchical language, they're two of them) at home, well, mostly. I'm a big fan of Javanese literature, traditional art, music, theatrical performances, and books but I got this lack of time and chance to do all that stuff... yeah THROW A CONFETTI. (and yeah, feel free to drop some comments... BISOUS :*)
Lihat profil lengkapku

now, count!

free hit counter

followers

Pages