entahlah. rasanya luar biasa penat.
saya bisa duduk berjam-jam di dalam kamar, tanpa melakukan apapun. menangkap keadaan dimana melamun menjadi sangat menyenangkan dibanding tidur. mendoktrin pikiran bahwa melamun lebih mengenyangkan dibanding makan. bermain bohong dengan diri sendiri bersama anggapan bahwa melamun akan memperbaiki semuanya.
entahlah, saya hanya ingin melakukan semua ini sepanjang hari.
saya ingin diam, tertawa ketika ingin, menangis ketika butuh, meratap ketika harus, memejamkan mata tanpa tertidur, rebah di atas lantai tanpa merasa dingin, bersahabat dengan suara angin, mendengar hanya suara lagu yang diputar acak.
memejamkan mata, tanpa tahu dunia. tanpa tahu orang lain. tanpa tahu soal rasa. tanpa tahu apa itu penat. tanpa tahu apa itu sakit. tanpa tahu apa itu takut. tanpa tahu apa itu waktu.
karena kadang kita butuh untuk tidak tahu apa-apa.
saya ingin menangis berjam-jam jika mungkin. tanpa ada ketukan di pintu atau suara ponsel yang berdengung.
saya ingin rebah di lantai, diam, begitu saja, sampai pagi.
biar semua diam, biar semua terasa sunyi.
saya lelah beramai-ramai.
karena tanpa suara, tanpa pengetahuan, tanpa rasa ingin tahu mungkin dunia akan jadi tenang.
tenang tanpa dinamika. seperti laut yang tenang tanpa ombak, dan langit bersih tanpa awan.
saya ingin setenang itu, sebersih itu, sediam itu.
ketenangan sempurna ketika saya hanya tahu siapa saya.
jujur, saya hanya tidak ingin tahu soal apapun sekarang.
saya ingin menangis jika itu mungkin.
saya hanya butuh tidak tahu apa-apa.
tutup telinga saya, biar saya memajam, membuat diri saya merasa kebas, bebal terhadap rasa, apapun itu.
saya lelah merasakan rasa.
0 komentar:
Posting Komentar