saya salah kalau terlalu egois.
ya saya tahu, lebih dari tahu.
masalahnya... saya tidak tahu bagaimana cara memulai semuanya ini sendiri.
saya benar-benar tidak tahu.
tidak, saya tidak merasa dibohongi,
saya juga tidak marah.
demi apapun itu.
saya senang mendengar kabar itu. iya.
tapi saya sedih, menjadi orang pertama yang tahu.
rasanya aneh...
ya kalau memang itu yang kamu mau, silakan
siapa saya? apa hak saya? bisa apa saya?
kalau saya harus berakhir menangis sambil mengetik satu demi satu kata yang lama-lama habis dikuras seperti sekarang ini, ya mungkin memang ini akhirnya.
saya hanya sedih, karena merasa kehilangan sesuatu
sesuatu yang penting.
ya toh ini hasilnya, kan?
saya sedih, tapi kesedihan ini tidak berarti apa-apa untuk sekarang
saya hanya buang-buang waktu
mengganggu orang lain dengan ocehan tidak penting di twitter, katanya saya galau.
lucu betapa saya tidak merasa cukup senang dengan hasil terbaik yang kamu dapat.
lucu betapa saya menjadi begitu egois.
lucu betapa saya begitu memaksakan kehendak.
lucu betapa saya tidak membalas permintaan maaf kamu.
lucu betapa saya secara jujur menyesali semua usaha saya dulu.
lucu betapa saya merasa sangat cengeng.
lucu betapa saya powerless dan hanya bisa menolak menjawab setiap ada orang yang bertanya "kamu kenapa?"
lucu betapa saya tidak menghargai kesenangan kamu.
lucu betapa saya merasa kehilangan.
lucu betapa saya merasa jauh.
lucu betapa sekarang saya merasa bodoh.
lucu ketika saya sadar betapa menangis bisa menghilangkan rasa sakit.
lucu betapa saya tidak lagi tahu apa dan siapa saya ini?
lucu betapa saya merasa seperti tertuduh.
lucu betapa saya sadar saya harus memulainya dari awal lagi
sendirian.
lucu. sangat lucu.
maaf kalau saya terlalu egois.
maaf kalau saya terlihat tidak senang,
maaf, saya hanya sedih.
sedih karena tahu, mungkin semuanya tidak akan sama lagi seperti dulu.
ya... entahlah.
rasanya aneh.
rasanya seperti... kehilangan.
selamat, saya senang untuk kamu.
saya rasa saya harus berhenti merasa sedih dan memaksakan kehendak.
dan kalau kamu bilang tidak akan ada yang berubah,
bahwa semua akan sama saja seperti kemarin,
itu bohong,
saya tahu, tidak pernah ada yang sama, tidak ada dan tidak akan pernah ada yang sama.
semua pasti berubah
mungkin hanya saya yang belum siap menerima itu
tidak ada yang bertahan lama, tidak ada yang bertahan selamanya
seharusnya saya tahu sejak awal bahwa di setiap akhir fragmen pasti ada yang hilang.
dan saya harus siap kehilangan.
saya hanya belum siap saja. dalam memori saya, saya didoktrin bahwa tidak akan ada yang berubah.
saya benci perubahan, kamu tahu itu.
maka saya belum siap memiliki dan memeluk perubahan ini.
tapi semua akan berubah, saya belum siap, dan saya menangis.
ini excess nya. saya sudah tahu dari awal, tapi saya selalu menolak untuk siap.
tapi, tetap saja
terimakasih atas semuanya.
saya senang kamu dapat apa yang kamu mau.
saya tidak bisa berbuat apa-apa kalau memang kesana arahnya.
terimakasih. terimakasih.
:')
saya lega bisa meluapkan semua ini.
sendiri. pada akhirnya.
0 komentar:
Posting Komentar