love is hard.
or not?
it makes you cry and laugh at the same time.
it makes you break your self down and lift your self up in less than a minute.
it turns you up and down... just in a wink of an eye.
so, what do you think?
love hurts, or what?
-anonymous-
cinta adalah keindahan. itu kata mereka.
tapi untuk seseorang yang tak tahu bagaimana rasanya cinta, apa yang bisa mereka katakan?
luka adalah cinta untuk mereka, dan tangis adalah tawa.
sama seperti mereka yang mengklaim diri tahu apa itu cinta, dan mengatakan bahwa cinta adalah kebahagiaan terbesar dalam waktu hidup mereka.
sebuah kata klise terlontar dari jutaan mulut manusia di seluruh dunia.
.cinta.
apa itu cinta? mereka bahkan tak tahu.
mereka bilang cinta itu indah.
tapi ketika seseorang rela mati gantung diri atas nama cinta, pengorbanan, atau apapun itu.
ketika satu orang membunuh yang lain karena sesuatu yang mereka sebut cinta.
ketika seorang anak manusia melukai dirinya sendiri untuk cinta?
ketika seorang anak membenci ibunya untuk orang lain, dan mereka mendasarkannya pada cinta.
apa itu yang mereka sebut indah?
rumit memang. semuanya tak semudah membalikkan telapak tangan.
semua harus dilihat, dipandang dari sisi yang berbeda.
dari sudut lain dunia.
dari lubang kecil di celah waktu.
karena kadang kebahagiaan memiliki sebuah guratan di sisi lainnya, yang bisa membuatnya tak lagi baik.
jangan sampai manusia jadi buta, mengatas namakan cinta yang semestinya melindungi dan memberi hidup. karena kita sendiri ada karena cinta, bukan?
kalau cinta mampu memusnahkan, bagaimana bisa ada makhluk semacam kita?
pikirkan lagi sebelum mencoba mencintai.
dan meminta untuk dicintai.
tak ada gunanya seseorang berbicara panjang lebar memuntahkan seluruh isi pikirannya tentang cinta, kalau akhirnya hakekat cinta jadi begini?
kalau memang akhirnya begini,
lebih baik tak dicintai dan mencintai dari pada ada tubuh lain yang terluka.
dibanding harus ada pengorbanan atas raga lain yang ditukar untuk kematian
lebih baik dari mengorek lubang di jiwa orang lain, atau malah diri sendiri.
ini bukan pelajaran, tapi pemahaman.
jangan buat zaman jadi makin rumit hanya karena ini.
jangan buat ruam itu jadi bilur.
peluh... biarkanlah tetap jadi peluh,
janganlah sekali-sekali mencoba mengubahnya jadi darah.
-anonymous-
0 komentar:
Posting Komentar