for someone out there: sorry, so sorry...
well... he's out there... far away from my life. Sorry.
aku berbicara pada Tuhan lewat hatiku tiga hari yang lalu, dan aku berkata
"Tuhan, tolong, singkirkan dan jauhkan dia dariku. secepatnya. aku lelah"
aku tidak mendengar Tuhan menjawab. tapi aku yakin, Ia akan memberi sebuah jawaban padaku suatu hari nanti.
dan hari itu adalah sekarang.
hari ketika aku menyadari bahwa aku telah kehilangan seorang teman. aku baru mengenalnya, dan ia nampaknya memang sungguh membutuhkan keberadaanku.
"I need you here. thank you for being my friend..." katanya seminggu yang lalu. sebelum aku memutuskan untuk berbohong dan berdoa supaya ia dijauhkan dariku, secepatnya.
sungguh. aku tak bisa percaya.
ada tiga hal yang kutahu pasti:
1. Tuhan benar-benar mendengarkan permintaanku dan ia mengabulkannya
2. Aku sekarang kehilangan seorang teman dari tempat yang jauh, yang mungkin tak akan bisa kutemukan lagi.
3. aku merasa bersalah.
aku tak menyangka dan tak menyangkal bahwa Tuhan memang mendengar permintaanku.
aku mengenalnya tiga minggu yang lalu, tepat setelah aku meminta sesuatu kepada Tuhan. dan aku baru saja kehilangan dia, tiga menit yang lalu. aku tak percaya.
aku tertegun ketika mendapati ia benar-benar menyatakan selamat tinggal dan tidak akan muncul di hadapanku lagi. ia telah menghapus semua jejak yang pernah ditinggalkannya bersamaku. dan ia mengatakan itu seolah ia tahu segalanya, dan rasanya seperti Tuhan yang membisikkan semua itu kepadanya. dan aku adalah pembohong paling bodoh sekaligus paling keji yang ada di matanya.
lalu apa yang harus kuperbuat?
aku tahu semua sudah terlambat.
aku tahu ia sudah menghindar jauh dariku.
aku tahu dia mungkin tidak akan kembali lagi. mungkin sampai kapanpun
aku menyesal. itu yang ingin kukatakan. tak kupungkiri, aku lelah, aku lelah dengan bualan dan leluconnya, aku lelah ada untuknya. saat itu yang kubutuhkan hanyalah waktu. waktu untuk berpikir, tapi ia seolah tak memberikan sedikitpun, karena yang kutahu ia selalu di sana di saat yang tak kuinginkan.
lalu dengan bodohnya, aku meminta pada Tuhan untuk jauh darinya. awalnya aku lega, tapi akhirnya aku merasa bersalah. terlalu bersalah hingga tak bisa termaafkan.
semua ini seperti teori cacat bagiku. seperti sebuah filosofi yang tak terselesaikan. seperti sebuah asa yang tak terpenuhi. semuanya tak sempurna. dan dari semua bagian itu aku akui akulah yang paling tak sempurna di antara segala hal yang tak sempurna. aku tak sempurna karena kebodohanku. karena aku dan pikiran sempitku. maaf.
.Maaf.
Rabu, Desember 03, 2008
|
Label:
friend
|
Search This Blog
press PLAY!
other posts...
want to know something?

- Bernadetha Amanda
- I know English, a little French, and I do speak Ngoko and a few Krama (Javanese language has three kinds of hierarchical language, they're two of them) at home, well, mostly. I'm a big fan of Javanese literature, traditional art, music, theatrical performances, and books but I got this lack of time and chance to do all that stuff... yeah THROW A CONFETTI. (and yeah, feel free to drop some comments... BISOUS :*)
Listed
-
Kind.7 tahun yang lalu
-
mencipta bahagia7 tahun yang lalu
-
-
-
Hey, this IS the 'next' post12 tahun yang lalu
-
-
-
swingin life14 tahun yang lalu
-
-
-
-
-
0 komentar:
Posting Komentar