'tidak, aku tak tahu bagaimana rasanya'

untukmu yang tahu segalanya,

dua sahabat duduk. berdampingan. bicara. tertawa. membicarakan sesuatu yang hanya mereka yang tahu.
dua anak manusia berdiri. berhadapan. mengucap janji setia. di depan altar. tersenyum. bahagia.
mereka yang ada di sana mengumbar senyum yang belum pernah aku umbar sebelumnya.
mereka mengucap kata yang belum pernah kuucap sebelumnya

dan ketika mereka bertanya padaku "kau tahu bagaimana rasanya? berada di samping orang yang sanggup dan mau ada untukmu?" dengan senyum lebar dan mata berbinar menatapku seolah ingin jawaban.
tapi jawabanku jauh dari yang mereka bayangkan. sebuah kalimat yang sama, yang selalu kuucapkan "tidak, aku tidak tahu" dan mereka hanya diam melihatku yang tertunduk diam mencerna kalimatku sendiri.
"aku tak pernah tahu bagaimana rasanya, seandainya aku pernah, mungkin aku bisa menjawab pertanyaan singkatmu itu, ya?"
dan mereka terdiam lagi.
"tapi merasakan mencintai dan dicintai sudah jadi hal yang terlampau jauh dari jangkauan tanganku. kalau mereka mau? melihatku saja mereka tak bisa... bisa dibilang, aku ini.. tembus pandang, mungkin kalau aku mati nanti mereka juga tak akan pernah sadar kalau aku pernah hidup dan menjejakkan kaki di tempat ini... terlalu banyak alasanku untuk tidak menjawab pertanyaanmu. karena suatu hari nanti kau akan sadar ada sesuatu yang jauh dari jangkauan tanganmu, yang tak pernah akan sanggup engkau raih... aku tahu itu sejak dulu, sebelum kau benar-benar bertanya padaku 'apa aku tahu rasanya?', mungkin jawaban yang sama akan terlontar dari mulutku untuk sekian tahun ke depan atau mungkin selamanya"
dan aku berlalu meninggalkan mereka yang tertunduk di sana mencoba mencerna kata-kataku yang mungkin sulit dimengerti mengingat yang mereka tahu hanya bahagia.
bahagia, dan hanya tawa.
merekayang terbiasa menelan madu harus mendengarkan perkataan orang yang terbiasa menelan racun.
paham letak perbedaannya? itulah jawaban dari pertanyaan mereka
"apa kau tahu rasanya?"
"tidak, aku tidak tahu"

dariku, yang tak tahu apa-apa.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

press PLAY!

other posts...

want to know something?

Foto Saya
Bernadetha Amanda
I know English, a little French, and I do speak Ngoko and a few Krama (Javanese language has three kinds of hierarchical language, they're two of them) at home, well, mostly. I'm a big fan of Javanese literature, traditional art, music, theatrical performances, and books but I got this lack of time and chance to do all that stuff... yeah THROW A CONFETTI. (and yeah, feel free to drop some comments... BISOUS :*)
Lihat profil lengkapku

now, count!

free hit counter

followers

Pages