saya bisa menunggu
tapi maaf,
tidak selamanya.
saya mau berusaha
tapi maaf,
sekarang sudah menyerah
jangan dulu tanya saya kenapa
tanya diri kamu dulu.
siapa yang menyempitkan dunia jadi sekecil otak kamu?
siapa yang membuat langit yang sebegitu luas
jadi hanya milik kamu?
sudah saya bilang jangan buru-buru bertanya
saya sudah bilang kamu harus diam.
saya sudah bilang
kamu
harus
diam
tapi kamu memaksa. ya sudah, saya jawab
semua itu salah kamu
kamu picik
dangkal
pengecut
saya benci sama kamu, ya asalkan kamu tahu.
saya benci setengah mati.
rasanya otak kamu sudah bebal
seandainya saya berdoa sekarang
saya akan mengucapkan hal ini,
tolong jauhkan saya dari orang macam 'dia'
dia itu kamu
kamu itu dia
dan saya ingin jauh-jauh dari kamu, puas kah?
jelas kah?
terang kah?
saya bisa menunggu
tapi maaf,
tidak selamanya.
terima kasih.
Bernadetha Amanda
*saya baru tahu ternyata dunia ini hanya sekecil otak kamu
maaf, saya harus bersarkastik lagi,
kalau tidak, otak bebal kamu tidak mau menerima, kan?
0 komentar:
Posting Komentar