saya berhenti menulis.

saya ingin berhenti menulis. hanya itu yang lewat.

saya ingin berhenti menulis, memperingan fragmen fantasi yang harus saya susun. entah kenapa. dan entah sampai kapan saya akan ada dalam fase berhenti seperti sekarang.

saya ingin berhenti berusaha, berhenti bermimpi. kadang bermimpi terlalu lama itu lelah rasanya.


Jenni Willian, maaf saya harus menunda semua script yang saya janjikan, mungkin filmnya juga harus ditunda.


Pak Sulis, saya tidak yakin saran bapak supaya setelah lulus nanti saya konsentrasi menjadi penulis, atau paling tidak setelah kuliah selesai saya melanjutkan minat dan niat saya di bidang literatur apakah benar akan terwujud, saya ragu-ragu. saya kehilangan alasan. kehilangan appetite, katakanlah begitu.


Mbak Vinta, terimakasih kamu sudah mengejar saya ke seluruh penjuru rumah hanya untuk membuat saya menunjukkan satu tulisan saya. saya harus berhenti membuatnya sekarang, entah kenapa. rasanya lelah, tahu kan? ya mungkin saya hanya lelah. fase ini masih panjang rasanya, seperti beruang yang baru saja memulai hibernasi. masih ada setengah tahun... lebih. ya mungkin.


Bram, terimakasih untuk semua gangguannya selama aku di depan laptop. kamu tidak bisa mengganggu aku lagi, adikku sayang... aku berhenti. tadaaaaa


ibel, christy, ajeng, ninda, semuanya... maaf ya, sampai saya berhenti pun kalian belum sedikitpun pernah membaca apa yang saya tulis. mudah-mudahan kalian memang tidak keberatan. maaf.


Nina, terimakasih sudah mau membaca. entah penghargaan macam apa yang kamu berikan, saya hanya tidak yakin apa yang saya buat adalah yang semestinya saya buat. mengerti tidak? intinya saya merasa dunia saya bukan di sini. bukan untuk menulis, bukan untuk dipuji orang karena tulisan saya, mungkin karena hal lain. saya ragu-ragu, lagi-lagi... tidak yakin ingin menulis. mungkin memang ini saatnya berhenti.


pihak yang tidak saya ingin sebutkan namanya, terimakasih untuk inspirasi yang priceless. tapi saya berhenti seperti kamu yang kadang lelah memberi saya inspirasi. saya berhenti, seperti halnya kamu yang mulai berhenti.


pada titik ini, saya merasa jijik membaca tulisan-tulisan saya sebelumnya. kenapa? entahlah, saya juga tidak tahu.


dan saya tidak tahu harus meninggalkan kata-kata untuk siapa lagi. mungkin sampai mereka dulu. terimakasih.

saya berhenti menulis. entah kenapa ini begitu penting, padahal saya bukan siapa-siapa. bukan apa-apa, iya kan?

hah. lucunya. retoris.


saatnya saya berpamitan pada ms word, saya tidak akan memacarinya lagi sampai tengah malam...

pencarian berakhir disini. mungkin sudah saatnya saya berhenti menjelajahi dunia yang ini. sudah saatnya berhenti menulis ini itu.


*kalau anak lain pamitan sama twitter (di-Deactivated) gue pamitan sama ms word... kurang tolol apa hayo? -_____-” *

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

press PLAY!

other posts...

want to know something?

Foto Saya
Bernadetha Amanda
I know English, a little French, and I do speak Ngoko and a few Krama (Javanese language has three kinds of hierarchical language, they're two of them) at home, well, mostly. I'm a big fan of Javanese literature, traditional art, music, theatrical performances, and books but I got this lack of time and chance to do all that stuff... yeah THROW A CONFETTI. (and yeah, feel free to drop some comments... BISOUS :*)
Lihat profil lengkapku

now, count!

free hit counter

followers

Pages